Friday, August 13, 2010

Hitung Untung Buka Bisnis Catering

Bisnis catering adalah salah satu bisnis yang menggoda. Selain tak akan pernah kehilangan pangsa pasar, bisnis ini juga menawarkan untung yang cukup menggiurkan. Melakukan perencanaan matang sebelum menggeluti bisnis ini adalah satu keharusan. Berikut poin-poin penting dalam membangun bisnis catering seperti disampaikan Mike Rini Sutikno, perencana keuangan dari kantor Mike Rini & Associates.

Modal
Untuk bisnis catering, modal minimal adalah Rp 10 juta sampai 15 juta. Sebab, bisnis ini memerlukan waktu dan Rp 15 juta cukup untuk tiga bulan ke depan. "Modal menentukan kekuatan, tapi bukan jaminan keberhasilan suatu bisnis. Kemampuan manajerial dan mengelola yang bisa menentukan berhasil atau tidaknya," tekan Mike. Untuk mencapainya bisa dimulai dengan membuat perencanaan.

Perencanaan Pemasaran
Rencana pemasaran diawali dengan riset pasar. Di sini Anda melakukan pengamatan, merancang, meramalkan, dan memroyeksikan untung ruginya bisnis catering. Berapa peluangnya produk diserap pasar dan potensi kenaikan omzet. "Bisnis itu bukan hanya untuk balik modal, tapi untuk mendapatkan keuntungan," tekan Mike.

Anda juga harus menetapkan siapa calon konsumen yang dituju, apakah ibu-ibu pengajian, individu, karyawan perusahaan swasta, pemerintah, atau yang lain.

Kedua, teknik pemasaran. Ini adalah cara menjual, jadi dilihat siapa segmen target yang dituju. Anda main di mana? Di lingkungan sekitar, seperti penutupan pengajian, yang artinya melayani temporer atau makan siang karyawan yang berarti reguler. "Ini harus diputuskan tergantung permodalan dan kapasitas Anda melayani," ucap wanita kelahiran Jakarta, 12 Maret 1974 ini.

Ketiga, Anda juga harus merencanakan cara promosi untuk menarik konsumen. Apakah door to door, menggunakan jasa perantara, pasang iklan, atau publikasi di media dengan membuat suatu artikel.

Perencanaan Produksi
"Bisnis makanan sangat sensitif terhadap rasa, kebersihan, dan harga," aku Mike. Makanya, sebelum itu Anda harus mendesain produk catering yang akan ditawarkan. Apakah prasmanan, paket makan siang, boks, rantangan, bungkus nasi, dessert, atau yang lain. Ini bertujuan agar calon konsumen bisa membayangkan dan melihat cocok tidak jenis ini di mereka.

Perencanaan Keuangan
Ini menyangkut pembelian bahan baku, penyediaan biaya operasional, seperti gaji (honor) karyawan, harian, bulanan, atau mingguan. Biaya over head, seperti listrik, transportasi, telepon, dan promosi. Biaya proses produksi, yakni di luar bahan baku produksi tapi mendukung, seperti gas, kompor, perlengkapan masak, piring, dan lain-lain.

Saran-Saran
- Buatlah makanan yang memiliki ciri khas, sehingga orang mudah mengenalnya. Di sini Anda harus mengetahui kekuatan Anda, apakah masakan oriental, tradisional, Barat, dessert.
- Exspansi boleh dilakukan bila Anda memiliki kemampuan yang mendukung untuk itu, termasuk SDM dan modal. Harus bertahap dan waktunya ditentukan sendiri.
- Penghematan sana-sini, untuk dana minim Anda harus menggunakan aset sendiri seperti tempat dan karyawan. "Misanya rumah sendiri, sebab menyewa tempat mahal.
- Pekerja dari keluarga sendiri yang bisa ditekan honornya begitu juga dengan marketing-nya," papar Mike. (*/dari berbagai sumber)

8 Langkah Membuka Ritel Pakaian Online

Jika Anda khawatir mengenai biaya membuka suatu usaha toko pakaian, cobalah membuka sebuah toko pakaian online karena biayanya dapat ditekan dan menghindari biaya sampingan yang tidak terduga. Pelanggan beralih ke dunia maya untuk membeli barang-barang tertentu, baik untuk mendapatkan jenis barang yang berbeda atau berharga lebih murah daripada di toko pakaian sebenarnya. Toko pakaian online Anda sebaiknya dapat memenuhi dua tuntutan pengunjung intenet tersebut. Selain itu, jika Anda adalah seorang desainer fashion Anda juga dapat menjual pakaian Anda secara online untuk membangkitkan ketertarikan pengunjung secara umum terhadap produk Anda.

Langkah 1
Pilihlah pasar yang akan Anda sasar. Pilihlah sebuah kelompok khusus yang bisa menjadi konsumen pakaian Anda. Misalnya, Anda dapat menjual sebuah pakaian khusus untuk pria, wanita atau anak-anak. Anda dapat juga menyasar konsumen dengan segmen yang lebih sempit , misalnya kelompok wanita menengah atas atau pakaian berkualitas dengan harga terjangkau untuk remaja. Alternatif lainnya ialah menyasar ke jenis pakaian, misalnya pakaian tradisional, pakaian olahraga, atau pakaian kerja. Semakin spesifik target yang Anda bidik, semakin mudah pula Anda mendapatkan pelanggan.

Langkah 2
Temukan penjual grosir yang bersedia menyuplai toko pakaian online Anda. Gunakan penyalur luar negeri seperti Tradekey.com untuk membeli pakaian dengan harga grosir. Sebelum memesan yang lebih banyak, minta sampel pakaian untuk menentukan kualitas dan waktu pengiriman. Beberapa penjual grosir mungkin mengharuskan Anda untuk memesan dalam jumlah minimum tertentu. Setelah memilih penjual grosir tertentu, tanyakan apakah mungkin dilakukan dropshipping sehingga dapat menghemat biaya. “Dropshipping” artinya seorang penjual grosir mengirimkan pakaian kepada pelanggan namun menggunakan nama usaha Anda sebagai alamat pengiriman.

Langkah 3
Carilah desainer fashion potensial dan desainer fashion tekenal yang pakaiannya dapat Anda jual online. Kunjungi sekolah seni dan sekolah desain fashion lainnya untuk berbicara dengan para siswanya yang mungkin telah membuat pakaian mereka sendiri.

Langkah 4
Ambillah foto-foto yang berkualitas untuk pakaian Anda. Pastikan foto tersebut berlatarbelakang yang sesuai untuk menciptakan tampilan profesional dan konsisten pada situs toko online Anda.

Langkah 5
Tuliskan konten bagi situs Anda dengan menggunakan piranti lunak pengolah kata seperti Microsft Word. Gunakan piranti lunak database seperti Microsoft Excel untuk membuat sebuah daftar ukuran, harga, dan warna untuk pakaian Anda. Anda juga dapat menggunakan Excel untuk mengawasi inventarisasi Anda dan juga menyalin dan menempelkan beberapa informasi database ke situs Anda.

Langkah 6
Pekerjakan seorang desainer web freelance dari situs seperti getafreelancer.com atau guru.com untuk mendesain situs e-commerce. Sebuah situs e-commerce merupakan garda depan bagi usaha penjualan pakaian Anda. Belilah sebuah konsep situs jika Anda tidak mau menyewa tenaga desainer web. Konsep itu merupakan kerangka bagi situs yang belum didesain dan membutuhkan Anda untuk menambah konten.

Langkah 7
Bukalah sebuah akun merchant di bank setempat. Sebuah prosesor akun merchant akan memroses kartu kredit atas nama Anda dengan memungut sejumlah uang sebagai biaya transaksi dan beberapa persen dari tiap penjualan. Gunakan PayPal untuk alternatif yang lebih cepat ke akun merchant jika Anda menghendaki situs Anda tertampil lebih cepat.

Langkah 8
Bergabunglah dengan organisasi dan publikasi perdagangan fashion agar senantiasa mendapat perkembangan terbaru dalam dunia fashion dan untuk mmenemukan serta membangun jaringan dengan banyak penjual grosir lainnya. Misalnya, Anda dapat bergabung dengan the American Apparel and Footwear Association, Fashion Group International. (*/AP)
Hijaunya Laba Rumput Gajah
Indonesia adalah negara agraris, dalam arti yang sebenarnya, agraris berarti mata pencaharian sebagian besar dari penduduknya adalah bertani. Agraris meliputi pertanian, perikanan, dan peternakan. Peternakan sapi adalah salah satu usaha dalam pertanian, baik untuk sapi pedaging maupun sapi perah yang diambil susunya.

Salah satu kendala dalam peternakan baik sapi pedaging maupun sapi perah adalah ketersediaan pakan. Pakan sapi bisa berupa rumput, jerami, pohon pisang, dan lain-lain yang semuanya saat ini sudah semakin sedikit. Hal ini disebabkan kurangnya lahan akibat konversi lahan yang berlebihan. Lahan pertanian yang tadinya ditanami berbagai komoditi pertanian saat ini diubah menjadi lahan permukiman atau lahan industri yang mengakibatkan adanya penurunan ketersediaan pakan ternak.

rumput_gajahRumput gajah (Arundo formosana) varietas taiwan grass adalah salah satu pakan ternak sapi favorit yang banyak diminta oleh pasar. Ketersediaan rumput gajah di wilayah Bandung dan sekitarnya sebagai pakan ternak saat ini masih sangat dirasakan kurang. Banyak peternak sapi yang mengambil dan membeli rumput jenis ini ke berbagai daerah, bahkan ada yang mencarinya sampai jarak ratusan kilometer dari tempat dia mengembangkan peternakannya.

Sebagai contoh, hasil dari pengamatan kami, KPSBU (Koperasi Peternak Susu Bandung Utara) sebagai penghasil susu terbesar di Bandung, saat ini menanam rumput ini dengan luasan lahan kurang lebih 1000 hektar untuk member makan pakan sekitar 17000 ekor sapi binaannya. Menurut perhitungan KPSBU, untuk mencukupi pakan 17.000 ekor sapi tersebut idealnya KPSBU memiliki lahan 2500 hektar yang ditanami rumput gajah varietas taiwan grass secara monokultur.

Hai ini mengakibatkan KPSBU mencari dan mengambil rumput sampai ke daerah Karawang, Subang, Sumedang dan sekitarnya. Dalam kenyataannya mereka seringkali tidak menemukan rumput, akan tetapi pakan substitusinya yang berupa jerami. Jerami memang bisa menjadi pakan ternak sapi, tapi tentu saja efeknya terhadap sapi perah akan menurunkan kualitas dan kuantitas produksi susu mereka.

Selain KPSBU, kami juga melihat pangsa pasar lain seperti KPSBS (Koperasi Peternak Susu Bandung Selatan), KPS Tanjungsari, peternak sapi di daerah Parakanmuncang, Cijapati, Sumedang, Malangbong, dan Sukabumi yang pada akhirnya kami mendapatkan kesimpulan yang mengejutkan, yaitu pasar sangat kekurangan pakan rumput.

Berdasarkan kondisi di atas, kami melihat suatu peluang usaha pengembangan dan budidaya rumput gajah varietas Taiwan grass untuk mengurangi kekurangan pakan tersebut. Tentu saja untuk memenuhi semua kebutuhan pakan rumput ini memerlukan dana yang tidak sedikit. Dana yang kami miliki hanya cukup untuk memenuhi sebagian kecil dari kebutuhan pakan di semua peternak. Oleh karena itu kami mengharapkan kerjasama investor untuk mempercepat program usaha budidaya dan pengembangan rumput gajah ini.

Rencana Usaha
Mengapa kami memilih rumput gajah varietas Taiwan grass? Alasannya :

1. Ekonomis
a. Memerlukan biaya yang relative kecil dan hanya satu kali investasi
b. Waktu panen yang cukup cepat (40-90 hari)
c. Rumput adalah tanaman yang hidup dalam berbagai musim, sehingga setiap waktu bisa menghasilkan
d. Tidak memerlukan biaya perawatan yang mahal
e. Penghasilan yang cukup besar dan menguntungkan
f. Membuka lahan kerja baru bagi masyarakat sekitar lahan, sehingga dengan dibukanya pengembangan di suatu daerah, secara otomatis akan menaikkan pendapatan lokal
g. Sebagai penghasilan tambahan akan ditanami juga SUN (Sengon Unggulan Nusantara) yang telah bersertifikat. SUN ini memiliki masa tumbuh yang cepat jika dibandingkan
dengan sengon jenis lokal. Untuk mencapai diameter 30cm dan siap tebang SUN hanya memerlukan waktu 2,5 – 3 tahun. Bandingkan dengan jenis lokal yang harus menempuh
waktu 6-7 tahun untuk mencapai diameter yang sama.

2. Ekologis
a. Menghijaukan dan merehabilitasi lahan kritis. Sebagian besar lahan yang dipakai adalah lahan tidur yang sudah lama tidak ditanami dan dibiarkan oleh pemiliknya. Dengan sistem sewa lahan, selain menguntungkan bagi managemen juga akan memperbaiki lingkungan sekitarnya
b. Menyimpan dan menambah daerah resapan air. Sifat akar dari rumput adalah mengikat air dan tanah sehingga bisa menangkal erosi.

3. Estetis
a. Lahan yang tadinya terlihat gundul dan gersang akan terlihat hijau dan sejuk
b. Penataan penanaman yang diatur sedemikian rupa akan terlihat bagus dan indah
Sejak tanggal 19 Oktober 2009, kami sudah mulai program dan telah menanami sejumlah luasan lahan dengan rumput gajah. Lahan yang telah ditanami rumput gajah varietas Taiwan grassantara lain :
1. 2 hektar di Desa Punclut, Kec. Cidadap, Kota Bandung;
2. 15 hektar di Desa Nagrog, Kecamatan Cicalengka, yang hingga saat ini masih dalam proses
penanaman sebagai lahan produksi;
3. 1 hektar di Desa Rancakole, Kec. Arjasari Kab. Bandung. Di areal ini dikhususkan untuk pembibitan sebagai penunjang kegiatan produksi, misalkan penanaman baru dan penyulaman.

Untuk pengembangannya kami merencanakan pemusatan penanaman produksi di Desa Nagrog, Kecamatan Cicalengka. Karena pada saat ini kami sudah melakukan kerjasama lahan dengan perjanjian sewa kepada pemilik lahan yang bersangkutan selama lima tahun. Lahan yang tersedia seluas 62,5 hektar adalah tanah carik tiga desa, yaitu Desa Melatiwangi, Desa Girimekar, dan Desa Jatiendah Kabupaten Bandung. Pengembangan akan dilakukan bertahap sesuai dengan kebutuhan pasar dan ketersediaan lahan. (*/Matabumi)
Yuk Berkreasi dengan Limbah Plastik

Kreasi dari limbah plastik ini, selain mengurangi tumpukan sampah juga bisa menambah penghasilan. Anda bisa menyulap sampah plastik ini menjadi tas, dompet, sandal, bahkan celemek. Menurut buku ‘Inspirasi dari Limbah Plastik’ oleh Julianti Hermono, jika ingin memanfaatkan limbah plastik di sekitar rumah, ikuti tips di bawah ini:

Jika ingin membuka kemasan plastik (kemasan produk pelembut pakaian, sabun cuci piring, cairan pewangi ruangan, dll), usahakan untuk mengguntingnya dengan rata. Bila produk sudah habis, bersihkan plastik di bawah air mengalir. Jika kemasan plastik yang berasal dari produk minyak goreng, sebelumnya isi plastik dengan air yang dicampur dengan irisan jeruk nipis. Jika sudah dibersihkan, jemur kemasan plastik dan keringkan. Setelah itu lap kemasan hingga benar-benar kering dan bersih. Kemudian jahit kemasan-kemasan hingga membentuk kain besar. Lalu, Anda bisa membentuk pola sesuka hati. Untuk menjahit sebaiknya gunakan jarum yang bernomor 14, 16, dan 18. Jenis benang yang bisa digunakan adalah nilon atau katun. Setelah itu, bentuk sesuai keinginan.

produk_limbah_plastikPola dan desain dapat dicontoh dari buku ‘Inspirasi dari Limbah Plastik’. Dalam bisnis limbah biasanya terkandung tiga dimensi sekaligus yakni dimensi ekonomi, sosial dan lingkungan.

Seorang pemilik rumah di sebuah perumahan kebingungan untuk membuang puing-puing bangunan rumahnya yang sedang direnovasi. Solusi instannya, ia menumpuk semua puing itu di taman depan rumahnya. Tak lama kemudian ia mendapat komplain dari para tetangganya, karena tumpukan puing tersebut “merusak mata.”

Seorang pria, sebut saja namanya Mancung, berinisiatif untuk membuang puing tersebut dengan imbalan Rp 20 ribu per tiga gerobak. Kemudian kepada warga lain yang membutuhkan tanah urugan ia menawarkan dengan harga Rp 20 per tiga gerobak. Sekali dayung dua tiga pulau terlampaui, demikian akal jeli Mancung.

Aktivitas Mancung di sebuah perumahan tersebut menggambarkan bahwa limbah pada satu sisi membawa suatu masalah tetapi pada sisi lain juga sangat dibutuhkan. Dan fenomena dua sisi mata uang ini hampir mirip untuk semua jenis kategori limbah: limbah dibuang, limbah disayang.

Aktivitas bisnis dengan “komoditi” limbah bukan hal yang baru lagi. Namun seiring waktu, jenis kategori limbah yang bisa dibisniskan juga terus bertambah. Limbah plastik, misalnya, awalnya orang hanya tertarik menekuni bisnis limbah plastik non-film, seperti botol plastik bekas minuman dan bekas ember.

Namun belakangan limbah plastik yang semula masuk kategori sampah (seperti bekas plastik kresek dan plastik tipis lainnya) sudah mulai dimanfaatkan dan diolah untuk menjadi bahan baku pembuatan plastik. Salah satu pengusaha yang menekuni bisnis plastik sampah ini adalah Herman Sutirto.

Seperti pada umumnya bisnis limbah, pengolahan limbah sampah plastik milik Herman ini memiliki dimensi ekonomi, sosial dan lingkungan. Dari sisi ekonomi bisnis ini jelas memilikiadded value tinggi. Dari sisi soial, bisnis ini bisa membuka lapangan kerja bagi para pemulung, penampung, bandar sampah plastik, maupun para pemasok yang berhubungan langsung dengan perusahaan daur ulang sampah. Dari sisi lingkungan, bisnis ini bisa mengurangi bahkan memecahkan masalah penumpukan sampah plastik. Padahal jenis sampah ini tidak bisa diuraikan sehingga akan menjadi polutan yang berbahaya bagi tanah.

Untuk menimbulkan efek multiplier yang lebih besar Herman bahkan sudah melangkah lebih jauh lagi dengan menggandeng BE BOSS untuk mewaralabakan bisnisnya. Sehingga dengan semakin banyaknya jenis bisnis ini secara otomatis akan menciptakan duplikasi yang lebih cepat dalam dimensi ekonomi, sosial dan lingkungan seperti yang telah disebutkan di atas.

Pemanfaatan limbah yang relatif baru adalah limbah alumunium foil. Di tangan Slamet Riyadi limbah alumunium foil bisa disulap menjadi barang kerajinan. Sudah pasti setelah melalui olah kreasi limbah alumunium foil yang berasal dari bekas kemasan makanan atau minuman ringan, tube pasta gigi, pestisida dan sejenisnya ini memilikiadded value yang sangat besar. Slamet secara jujur menyebutkan keuntungan menekuni bisnis ini bisa tembus 100%.

Sementara itu jika dilihat dari dimensi sosialnya, usaha yang digeluti Slamet ini bisa membuka lapangan kerja baru bagi para ibu rumah tangga, dan orang-orang lansia di lingkungan sekitar Slamet. Dari sisi lingkungan, dengan adanya bisnis ini kemasan-kemasan makanan dan minuman ringan, kemasan pasta gigi, pestisida, susu dan lain sebagainya tidak akan berserakan lagi. Itu sebabnya, usaha yang didirikan pria kelahiran Cirebon ini juga mendapat dukungan positif dari LSM Lingkungan.

Lain lagi kejelian T. Yustina, pemimpin sekaligus pengajar Lembaga Pendidikan Jaya Beauty School. Ketika ia melihat shuttlecock berserakan di lapangan bulu tangkis timbul idenya untuk mengubahnya menjadi kerajinan ondel-ondel yang eksotik. Sebelum ia mewujudkan idenya ini, hampir-hampirshuttlecock bekas ini tidak memiliki nilai ekonomis.

Karena tertarik dengan ide kreatifnya ini, sejumlah instansi ikut memberikan perhatian dan dukungan terhadap usaha Yustina, di antaranya pemberianstand gratis dari Pemda DKI ketika berlangsung suatu pameran di wilayah ini. Keterampilan mengubah shuttlecock menjadi kerajinan ini juga ia tularkan kepada anak-anak yang tidak mampu secara gratis.

Dalam soal menyulap limbah menjadi karya seni, Erwan dan Nurus tidak mau ketinggalan. Lebih unik lagi, Erwan dan Nurus memanfaatkan daun-daun yang benar-benar tidak memiliki nilai ekonomis. Daun-daun berserakan yang mengotori jalan dan pekarangan ini diubahnya menjadi berbagai kerajinan.

Namun sebagai sebuah karya seni, daun memiliki sifat rapuh sehingga harus dibarengi dengan bahan-bahan tambahan lainnya. Fungsi daun dalam seni yang diciptakan Erwan dan Nurus adalah sebagai hiasan. Kesan antik dan etnik langsung terlihat dalam karya seni Erwan dan Nurus. Lantaran kesan antik dan etnik ini keduanya berencana untuk mengekspor karyanya ke Dubai.

Yang secara ekonomi paling merasa tertolong dalam memanfaatkan barang bekas atau limbah ini adalah Joko Santosa dari Yogyakarta. Sempat bangkrut ketika menggeluti bisnis penggilingan padi, kehidupan Joko sontak berubah setelah mengubah haluan bisnisnya dengan menjadi juragan kertas bekas.

Bukan hanya tungku dapur keluarganya saja yang bisa berdiri tegak dan mengepul tiap hari, 40 tenaga kerjanya pun ikut menikmati manisnya bisnis ini. Tetapi sebelum mengecap manisnya hasil, Joko memulainya dari bawah. Mula-mula ia bergerilya mencari kertas dari pasar ke pasar. Selain masih sulit mengumpulkan kertas dalam jumlah yang besar, penjualannya pun tidak mudah. Maklum, ketika ia merintis usaha itu pada 1993, belum banyak perusahaan yang mendaur ulang kertas.

Alah bisa karena biasa, lancar kaji karena diulang. Itu juga yang dialami Joko dalam menggelindingkan bisnisnya. Dengan semakin bertambahnya waktu, membuat “penciuman” Joko tajam untuk melihat peluang-peluang bisnis kertas bekas. Joko berpikir, bahwa dirinya tidak secara terus menerus bergerilya dari pasar ke pasar jika ingin bisnis maju.

Ia mulai melirik kertas-kertas bekas di kantor-kantor pemerintah maupun swasta. Kantor jelas merupakan tempat berburu kertas bekas yang ideal. Tetapi ternyata tak mudah untuk mendapatkan kertas-kertas bekas dari kantor, lantaran banyak dokumen-dokumen penting yang tidak bisa sembarangan tersebar ke publik. Inilah tantangan Joko. Namun ia tak menyerah. Ia yakin, sekali berhasil pasti keberhasilan lainnya akan segera menyusul.

Benar saja. Ketika ia berhasil membeli kertas bekas dari kantor Bulog, kantor-kantor yang lain pun dengan mudah diyakinkan untuk menjual kertas bekas kepadanya. Sejak itu, bisnis terus berkibar. Bagaimana tidak, ia membeli dengan harga rendah tetapi menjual dengan harga tinggi sehingga keuntungan yang diperoleh bisa di atas 100%.

Ketika muncul pesaing-pesaing baru pun, bisnis Joko tak tergoyahkan. Namu ia akui, dengan semakin banyak pesaing membuat profitnya tergerus. Hukum ekonomilah yang bekerja, ketika banyak pemasok maka perusahaan daur ulang kertas bekas akan memilih pemasok yang memiliki harga terendah. Maka secara otomatis Joko akan mengurangi profitnya agar bisa tetap kompetitif.

Dari gambaran di atas kita bisa melihat bahwa berbisnis limbah dari hari ke hari akan terus berkembang. Saat ini masih banyak sampah yang kelihatannya tak bernilai, bahkan menimbulkan permasalahan. Namun sejatinya, dengan kejelian sampah-sampah tersebut bisa dimanfaatkan baik sebagai bahan baku sebuah industri maupun sebagai bahan baku barang-barang kerajinan.

Cobalah Anda lihat limbah di sekeliling lingkungan Anda. Barangkali salah satu di antaranya akan menjadi jalan untuk menghantarkan Anda menuju ke tangga kesuksesan seperti mereka-mereka yang telah menggeluti sampah sebagai pintu menggapai rejeki yang berlimpah ruah. (*/suaramedia)

spekulasi Laba Cuci Motor ,bisnis modal kecil

Anda khususnya pengguna sepeda motor pasti pernah menggunakan jasa pencucian motor. Walaupun usaha ini sudah banyak pemainnya, namun prospeknya masih terbuka lebar. Sebab, jumlah sepeda motor yang ada semakin banyak, terutama di kota-kota besar seperti Jakata, Bandung, Surabaya, dan kota-kota lainnya. Masyarakat menganggap, motor merupakan sarana yang efisien dan murah untuk transportasi.

Usaha ini tergolong mudah dan hanya membutuhkan modal relatif sedikit. Apalagi jika Anda memiliki rumah dengan halaman luas dan bertempat strategis. Berikut ini adalah hal-hal yang perlu Anda perhatikan:

Apa Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan?
1. Standar kebersihan motor dan cara membersihkannya.
2. Pengetahuan umum tentang sepeda motor. Terutama bagian mesin yang tidak boleh terkena air.
3. Pembukuan sederhana. Untuk mencatat modal awal, operasional bulanan dan pendapatan.

Apa saja yang dibutuhkan untuk memulai usaha Cuci Motor?
1. Tempat dengan luas minimal 3 x 4 m untuk kapasitas 2-3 motor berjajar.
2. Alat dan operasional : pompa Air, kompresor, sabun/sampo motor, sikat, kain lap (kanebo), pengilap cat motor, semir ban dan kuas untuk mengoles semir ban.
3. Tenaga kerja. Minimal 2-3 orang. Salah satu sebagai koordinator untuk melayani pembayaran dari konsumen dan pencatatan di buku administrasi.

Sebelum memulai usaha cuci motor berikut beberapa kunci sukses yang harus diperhatikan:
1. Lokasi usaha harus strategis dan nyaman bagi konsumen untuk menunggu. Jangan takut dengan kompetitor, cobalah berpikir dari sudut pandang konsumen. Tempat cuci motor seperti apa yang paling ideal bagi konsumen? Tentu saja, lokasi harus mudah ditemukan, tempatnya bersih, tempat menunggunya nyaman.
2. Cari dan latih tenaga kerja agar tetap semangat dan rajin bekerja. Jaga tingkah laku para pekerja agar tetap sopan dan berhati-hati dalam mencuci motor agar tidak timbul komplain motor jadi baret atau ada bagian yang rusak.
3. Terapkan sistem gaji pokok dan insentif bagi pekerja. Hitung insentif berdasarkan jumlah motor yang mereka kerjakan agar para pekerja terus semangat dalam mencuci motor.
4. Perhatikan jam kerja dan waktu istirahat makan para pekerja. Untuk menghindari sakit yang umum terjadi yaitu masuk angin. Sebab, apabila salah satu pekerja ada yang sakit pasti operasional usaha jadi kacau.

Dengan membuka usaha ini, Anda juga dapat membuka usaha lainnya yang berhubungan dengan motor. Usaha-usaha yang bisa Anda jalankan antara lain:
- Menjual aksesoris motor seperti helm, sarung tangan, stiker, masker, dan lain sebagainya.
- Jasa ganti oli dan servis motor.
- Makelar jual beli motor second.
- berjualan makanan ringan dan minuman untuk konsumen yang sedang menunggu motornya di cuci.

peluang usaha ikan mas,peluang kaya lewat ternak,belajar bisnis ternak ikan mas ,pengetauan ikan mas



Ikan mas merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, berbadan memanjang pipih kesamping dan lunak. Ikan mas sudah dipelihara sejak tahun 475 sebelum masehi di Negara Cina. Di Indonesia ikan mas mulai dipelihara sekitar tahun 1920. Ikan mas yang terdapat di Indonesia merupakan ikan mas yang dibawa dari Cina, Eropa, Taiwan dan Jepang. Ikan mas Punten dan Majalaya merupakan hasil seleksi di Indonesia. Sampai saat ini sudah terdapat 10 ikan mas yang dapat diidentifikasi berdasarkan karakteristik morfologisnya.

Walaupun permintaan di tingkat pasaran lokal ikan mas dan ikan air tawar lainnya selalu mengalami pasang surut, namun dilihat dari jumlah hasil penjualan secara rata-rata selalu mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Apabila pasaran lokal ikan mas mengalami kelesuan, maka akan sangat berpengaruh terhadap harga jual baik di tingkat petani maupun di tingkat grosir di pasar ikan. Selain itu penjualan benih ikan mas boleh dikatakan hampir tak ada masalah, prospeknya cukup baik. Selain adanya potensi pendukung dan faktor permintaan komoditi perikanan untuk pasaran lokal, maka sektor perikanan merupakan salah satu peluang usaha bisnis yang cerah.

Manfaat ikan mas antara lain ialah sebagai sumber penyediaan protein hewani atau sebagai ikan hias. Budidaya ikan mas telah berkembang pesat di kolam biasa, di sawah, waduk, sungai air deras, bahkan ada yang dipelihara dalam keramba di perairan umum. Adapun sentra produksi ikan mas adalah: Ciamis, Sukabumi, Tasikmalaya, Bogor, Garut, Bandung, Cianjur, Purwakarta.

Faktor keberhasilan usaha dalam budidaya ikan mas antara lain :
1. Tersedia tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat/lempung, tidak berporos. Jenis tanah tersebut dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat pematang/dinding kolam.
2. Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5% untuk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi.
3. Ikan mas dapat tumbuh normal, jika lokasi pemeliharaan berada pada ketinggian antara 150-1000 m dpl.
4. Kualitas air untuk pemeliharaan ikan mas harus bersih, tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun, dan minyak/limbah pabrik.
5. Ikan mas dapat berkembang pesat di kolam, sawah, kakaban, dan sungai air deras. Kolam dengan sistem pengairannya yang mengalir sangat baik bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik ikan mas. Debit air untuk kolam air tenang 8-15 liter/detik/ha, sedangkan untuk pembesaran di kolam air deras debitnya 100 liter/menit/m3.
6. Keasaman air (pH) yang baik adalah antara 7-8.
7. Suhu air yang baik berkisar antara 20-25 derajat C.

Faktor kritis pada keberhasilan usaha
Secara umum hal-hal yang dilakukan untuk dapat mencegah timbulnya kegagalan pada budidaya ikan mas, antara lain :
a. Pengeringan dasar kolam secara teratur setiap selesai panen.
b. Pemeliharaan ikan yang benar-benar bebas penyakit.
c. Hindari penebaran ikan secara berlebihan melebihi kapasitas kolam.
d. Sistem pemasukan air yang ideal adalah paralel, tiap kolam diberi satu pintu pemasukan air.
e. Pemberian pakan cukup, baik kualitas maupun kuantitasnya.
f. Penanganan saat panen atau pemindahan benih hendaknya dilakukan secara hati-hati dan benar.
g. Binatang seperti burung, siput, ikan seribu (lebistus reticulatus peters) sebagai pembawa penyakit jangan dibiarkan masuk ke areal perkolaman.

Realisasi usaha
Penyiapan Sarana dan Peralatan
1) Kolam
Lokasi kolam dicari yang dekat dengan sumber air dan bebas banjir. Kolam dibangun di lahan yang landai dengan kemiringan 2–5% sehingga memudahkan pengairan kolam secara gravitasi.

a. Kolam pemeliharaan induk
Luas kolam tergantung jumlah induk dan intensitas pengelolaannya. Sebagai contoh untuk 100 kg induk memerlukan kolam seluas 500 meter persegi bila hanya mengandalkan pakan alami dan dedak. Sedangkan bila diberi pakan pelet, maka untuk 100 kg induk memerlukan luas 150-200 meter persegi saja. Bentuk kolam sebaiknya persegi panjang dengan dinding bisa ditembok atau kolam tanah dengan dilapisi anyaman bambu bagian dalamnya. Pintu pemasukan air bisa dengan paralon dan dipasang sarinya, sedangkan untuk pengeluaran air sebaiknya berbentuk monik.

b. Kolam pemijahan
Tempat pemijahan dapat berupa kolam tanah atau bak tembok. Ukuran/luas kolam pemijahan tergantung jumlah induk yang dipijahkan dengan bentuk kolam empat persegi panjang. Sebagai patokan bahwa untuk 1 ekor induk dengan berat 3 kg memerlukan luas kolam sekitar 18 m2 dengan 18 buah ijuk/kakaban. Dasar kolam dibuat miring kearah pembuangan, untuk menjamin agar dasar kolam dapat dikeringkan. Pintu pemasukan bisa dengan pralon dan pengeluarannya bisa juga memakai paralon (kalau ukuran kolam kecil) atau pintu monik. Bentuk kolam penetasan pada dasarnya sama dengan kolam pemijahan dan seringkali juga untuk penetasan menggunakan kolam pemijahan. Pada kolam penetasan diusahakan agar air yang masuk dapat menyebar ke daerah yang ada telurnya.

c. Kolam pendederan
Bentuk kolam pendederan yang baik adalah segi empat. Untuk kegiatan pendederan ini biasanya ada beberapa kolam yaitu pendederan pertama dengan luas 25-500 m2 dan pendederan lanjutan 500-1000 m2 per petak. Pemasukan air bisa dengan pralon dan pengeluaran/ pembuangan
dengan pintu berbentuk monik. Dasar kolam dibuatkan kemalir (saluran dasar) dan di dekat pintu pengeluaran dibuat kubangan. Fungsi kemalir adalah tempat berkumpulnya benih saat panen dan kubangan untuk memudahkan penangkapan benih. dasar kolam dibuat miring ke arah pembuangan. Petak tambahan air yang mempunyai kekeruhan tinggi (air sungai) maka perlu dibuat bak pengendapan dan bak penyaringan.

2) Peralatan
Alat-alat yang biasa digunakan dalam usaha pembenihan ikan mas diantaranya adalah: jala, waring (anco), hapa (kotak dari jaring/kelambu untuk menampung sementara induk maupun benih), seser, ember-ember, baskom berbagai ukuran, timbangan skala kecil (gram) dan besar (kg), cangkul, arit, pisau serta piring secchi (secchi disc) untuk mengukur kadar kekeruhan.

Sedangkan peralatan lain yang digunakan untuk memanen/menangkap ikan mas antara lain adalah warring/scoopnet yang halus, ayakan panglembangan diameter 100 cm, ayakan penandean diameter 5 cm, tempat menyimpan ikan, keramba kemplung, keramba kupyak, fish bus (untuk mengangkut ikan jarak dekat), kekaban (untuk tempat penempelan telur yang bersifat melekat), hapa dari kain tricote (untuk penetasan telur secara terkontrol) atau kadang-kadang untuk penangkapan benih, ayakan penyabetan dari alumunium/bambu, oblok/delok (untuk pengangkut benih), sirib (untuk menangkap benih ukuran 10 cm keatas), anco/hanco (untuk menangkap ikan), lambit dari jaring nilon (untuk menangkap ikan konsumsi), scoopnet (untuk menangkap benih ikan yang berumur satu minggu keatas), seser (gunanya= scoopnet, tetapi ukurannya lebih besar), jaring berbentuk segiempat (untuk menangkap induk ikan atau ikan konsumsi).

3) Persiapan media
Yang dimaksud dengan persiapan adalah melakukan penyiapan media untuk pemeliharaan ikan, terutama mengenai pengeringan, pemupukan dlsb. Dalam menyiapkan media pemeliharaan ini, yang perlu dilakukan adalah pengeringan kolam selama beberapa hari, lalu dilakukan pengapuran untuk memberantas hama dan ikan-ikan liar sebanyak 25-200 gram/meter persegi, diberi pemupukan berupa pupuk buatan, yaitu urea dan TSP masing-masing dengan dosis 50-700 gram/meter persegi, bisa juga ditambahkan pupuk buatan yang berupa urea dan TSP masing-masing dengan dosis 15 gram dan 10 gram/meter persegi.

BUDIDAYA IKAN MAS

1. SEJARAH SINGKAT

Ikan mas merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, berbadan memanjang

pipih kesamping dan lunak. Ikan mas sudah dipelihara sejak tahun 475

sebelum masehi di Cina. Di Indonesia ikan mas mulai dipelihara sekitar tahun

1920. Ikan mas yang terdapat di Indonesia merupakan merupakan ikan mas

yang dibawa dari Cina, Eropa, Taiwan dan Jepang. Ikan mas Punten dan

Majalaya merupakan hasil seleksi di Indonesia. Sampai saat ini sudah terdapat

10 ikan mas yang dapat diidentifikasi berdasarkan karakteristik morfologisnya.

2. SENTRA PERIKANAN

Budidaya ikan mas telah berkembang pesat di kolam biasa, di sawah, waduk,

sungai air deras, bahkan ada yang dipelihara dalam keramba di perairan

umum. Adapun sentra produksi ikan mas adalah: Ciamis, Sukabumi,

Tasikmalaya, Bogor, Garut, Bandung, Cianjur, Purwakarta

3. JENIS

Dalam ilmu taksonomi hewan, klasifikasi ikan mas adalah sebagai berikut:

Kelas : Osteichthyes

Anak kelas : Actinopterygii

Bangsa : Cypriniformes

Suku : Cyprinidae

Marga : Cyprinus

Jenis : Cyprinus carpio L.

Saat ini ikan mas mempunyai banyak ras atau stain. Perbedaan sifat dan ciri

dari ras disebabkan oleh adanya interaksi antara genotipe dan lingkungan

kolam, musim dan cara pemeliharaan yang terlihat dari penampilan bentuk fisik,

bentuk tubuh dan warnanya. Adapun ciri-ciri dari beberapa strain ikan mas

adalah sebagai berikut:

1) Ikan mas punten: sisik berwarna hijau gelap; potongan badan paling pendek;

bagian punggung tinggi melebar; mata agak menonjol; gerakannya gesit;

perbandingan antara panjang badan dan tinggi badan antara 2,3:1.

2) Ikan mas majalaya: sisik berwarna hijau keabu-abuan dengan tepi sisik lebih

gelap; punggung tinggi; badannya relatif pendek; gerakannya lamban, bila

diberi makanan suka berenang di permukaan air; perbandingan panjang

badan dengan tinggi badan antara 3,2:1.

3) Ikan mas si nyonya: sisik berwarna kuning muda; badan relatif panjang; mata

pada ikan muda tidak menonjol, sedangkan ikan dewasa bermata sipit;

gerakannya lamban, lebih suka berada di permukaan air; perbandingan

panjang badan dengan tinggi badan antara 3,6:1.

4) Ikan mas taiwan: sisik berwarna hijau kekuning-kuningan; badan relatif

panjang; penampang punggung membulat; mata agak menonjol; gerakan

lebih gesit dan aktif; perbandingan panjang badan dengan tinggi badan

antara 3,5:1.

5) Ikan mas koi: bentuk badan bulat panjang dan bersisisk penuh; warna sisik

bermacam-macam seperti putih, kuning, merah menyala, atau kombinasi dari

warna-warna tersebut. Beberapa ras koi adalah long tail Indonesian carp,

long tail platinm nishikigoi, platinum nishikigoi, long tail shusui nishikigoi,

shusi nishikigoi, kohaku hishikigoi, lonh tail hishikigoi, taishusanshoku

nshikigoi dan long tail taishusanshoku nishikigoi.

Dari sekian banyak strain ikan mas, di Jawa Barat ikan mas punten kurang

berkembang karena diduga orang Jawa Barat lebih menyukai ikan mas yang

berbadan relatif panjang. Ikan mas majalaya termasuk jenis unggul yang

banyak dibudidayakan.

4. MANFAAT

1) Sebagai sumber penyediaan protein hewani.

2) Sebagai ikan hias.

5. PERSYARATAN LOKASI

1) Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat/lempung,

tidak berporos. Jenis tanah tersebut dapat menahan massa air yang besar

dan tidak bocor sehingga dapat dibuat pematang/dinding kolam.

2) Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5%

untuk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi.

3) Ikan mas dapat tumbuh normal, jika lokasi pemeliharaan berada pada

ketinggian antara 150-1000 m dpl.

4) Kualitas air untuk pemeliharaan ikan mas harus bersih, tidak terlalu keruh

dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun, dan minyak/limbah pabrik.

5) Ikan mas dapat berkembang pesat di kolam, sawah, kakaban, dan sungai air

deras. Kolam dengan sistem pengairannya yang mengalir sangat baik bagi

pertumbuhan dan perkembangan fisik ikan mas. Debit air untuk kolam air

tenang 8-15 liter/detik/ha, sedangkan untuk pembesaran di kolam air deras

debitnya 100 liter/menit/m3.

6) Keasaman air (pH) yang baik adalah antara 7-8.

7) Suhu air yang baik berkisar antara 20-25 derajat C.

6. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA

6.1. Penyiapan Sarana dan Peralatan

1) Kolam

Lokasi kolam dicari yang dekat dengan sumber air dan bebas banjir. Kolam

dibangun di lahan yang landai dengan kemiringan 2–5% sehingga

memudahkan pengairan kolam secara gravitasi.

a. Kolam pemeliharaan induk

Luas kolam tergantung jumlah induk dan intensitas pengelolaannya.

Sebagai contoh untuk 100 kg induk memerlukan kolam seluas 500 meter

persegi bila hanya mengandalkan pakan alami dan dedak. Sedangkan bila

diberi pakan pelet, maka untuk 100 kg induk memerlukan luas 150-200

meter persegi saja. Bentuk kolam sebaiknya persegi panjang dengan

dinding bisa ditembok atau kolam tanah dengan dilapisi anyaman bambu

bagian dalamnya. Pintu pemasukan air bisa dengan paralon dan dipasang

sarinya, sedangkan untuk pengeluaran air sebaiknya berbentuk monik.

b. Kolam pemijahan

Tempat pemijahan dapat berupa kolam tanah atau bak tembok.

Ukuran/luas kolam pemijahan tergantung jumlah induk yang dipijahkan

dengan bentuk kolam empat persegi panjang. Sebagai patokan bahwa

untuk 1 ekor induk dengan berat 3 kg memerlukan luas kolam sekitar 18

m2 dengan 18 buah ijuk/kakaban. Dasar kolam dibuat miring kearah

pembuangan, untuk menjamin agar dasar kolam dapat dikeringkan. Pintu

pemasukan bisa dengan pralon dan pengeluarannya bisa juga memakai

pralon (kalau ukuran kolam kecil) atau pintu monik. Bentuk kolam

penetasan pada dasarnya sama dengan kolam pemijahan dan seringkali

juga untuk penetasan menggunakan kolam pemijahan. Pada kolam

penetasan diusahakan agar air yang masuk dapat menyebar ke daerah

yang ada telurnya.

c. Kolam pendederan

Bentuk kolam pendederan yang baik adalah segi empat. Untuk kegiatan

pendederan ini biasanya ada beberapa kolam yaitu pendederan pertama

dengan luas 25-500 m2 dan pendederan lanjutan 500-1000 m2 per petak.

Pemasukan air bisa dengan pralon dan pengeluaran/ pembuangan

dengan pintu berbentuk monik. Dasar kolam dibuatkan kemalir (saluran

dasar) dan di dekat pintu pengeluaran dibuat kubangan. Fungsi kemalir

adalah tempat berkumpulnya benih saat panen dan kubangan untuk

memudahkan penangkapan benih. dasar kolam dibuat miring ke arah

pembuangan. Petak tambahan air yang mempunyai kekeruhan tinggi (air

sungai) maka perlu dibuat bak pengendapan dan bak penyaringan.

2) Peralatan

Alat-alat yang biasa digunakan dalam usaha pembenihan ikan mas

diantaranya adalah: jala, waring (anco), hapa (kotak dari jaring/kelambu

untuk menampung sementara induk maupun benih), seser, ember-ember,

baskom berbagai ukuran, timbangan skala kecil (gram) dan besar (kg),

cangkul, arit, pisau serta piring secchi (secchi disc) untuk mengukur kadar

kekeruhan.

Sedangkan peralatan lain yang digunakan untuk memanen/menangkap ikan

mas antara lain adalah warring/scoopnet yang halus, ayakan

panglembangan diameter 100 cm, ayakan penandean diameter 5 cm, tempat

menyimpan ikan, keramba kemplung, keramba kupyak, fish bus (untuk

mengangkut ikan jarak dekat), kekaban (untuk tempat penempelan telur

yang bersifat melekat), hapa dari kain tricote (untuk penetasan telur secara

terkontrol) atau kadang-kadang untuk penangkapan benih, ayakan

penyabetan dari alumunium/bambu, oblok/delok (untuk pengangkut benih),

sirib (untuk menangkap benih ukuran 10 cm keatas), anco/hanco (untuk

menangkap ikan), lambit dari jaring nilon (untuk menangkap ikan konsumsi),

scoopnet (untuk menangkap benih ikan yang berumur satu minggu keatas),

seser (gunanya= scoopnet, tetapi ukurannya lebih besar), jaring berbentuk

segiempat (untuk menangkap induk ikan atau ikan konsumsi).

3) Persiapan Media

Yang dimaksud dengan persiapan adalah melakukan penyiapan media untuk

pemeliharaan ikan, terutama mengenai pengeringan, pemupukan dlsb.

Dalam menyiapkan media pemeliharaan ini, yang perlu dilakukan adalah

pengeringan kolam selama beberapa hari, lalu dilakukan pengapuran untuk

memberantas hama dan ikan-ikan liar sebanyak 25-200 gram/meter persegi,

diberi pemupukan berupa pupuk buatan, yaitu urea dan TSP masing-masing

dengan dosis 50-700 gram/meter persegi, bisa juga ditambahkan pupuk

buatan yang berupa urea dan TSP masing-masing dengan dosis 15 gram

dan 10 gram/meter persegi.

6.2. Pembibitan

1) Pemilihan Bibit dan Induk

Usaha pembenihan ikan mas dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu

secara tradisional, semi intensif dan secara intensif. Dengan semakin

meningkatnya teknologi budidaya ikan, khususnya teknologi pembenihan

maka telah dilaksanakan penggunaan induk-induk yang berkualitas baik.

Keberhasilan usaha pembenihan tidak lagi banyak bergantung pada kondisi

alam namun manusia telah banyak menemukan kemajuan diantaranya

pemijahan dengan hipofisisasi, peningkatan derajat pembuahan telur dengan

teknik pembunuhan buatan, penetasan telur secara terkontrol, pengendalian

kuantitas dan kualitas air, teknik kultur makanan alami dan pemurnian

kualitas induk ikan. Untuk peningkatan produksi benih perlu dilakukan

penyeleksian terhadap induk ikan mas.

Adapun ciri-ciri induk jantan dan induk betina unggul yang sudah matang

untuk dipijah adalah sebagai berikut:

a. Betina: umur antara 1,5-2 tahun dengan berat berkisar 2 kg/ekor; Jantan:

umur minimum 8 bulan dengan berat berkisar 0,5 kg/ekor.

b. Bentuk tubuh secar akeseluruhan mulai dari mulut sampai ujung sirip ekor

mulus, sehat, sirip tidak cacat.

c. Tutup insan normal tidak tebal dan bila dibuka tidak terdapat bercak putih;

panjang kepala minimal 1/3 dari panjang badan; lensa mata tampak

jernih.

d. Sisik tersusun rapih, cerah tidak kusam.

e. Pangkal ekor kuat dan normal dengan panjang panmgkal ekor harus lebih

panjang dibandingkan lebar/tebal ekor.

Sedangkan ciri-ciri untuk membedakan induk jantan dan induk betina adalah

sebagai berikut:

a) Betina

- Badan bagian perut besar, buncit dan lembek.

- Gerakan lambat, pada malam hari biasanya loncat-loncat.

- Jika perut distriping mengeluarkan cairan berwarna kuning.

b) Jantan

- Badan tampak langsing.

- Gerakan lincah dan gesit.

- Jika perut distriping mengeluarkan cairan sperma berwarna putih.

2) Sistim Pembenihan/Pemijahan

Saat ini dikenal dua macam sistim pemijahan pada budidaya ikan mas, yaitu:

a. Sistim pemijahan tradisional

Dikenal beberapa cara melakukan pemijahan secara tradisional, yaitu:

- Cara sunda: (1) luas kolam pemijahan 25-30 meter persegi, dasar

kolam sedikit berlumpur, kolam dikeringkan lalu diisi air pada pagi hari,

induk dimasukan pada sore hari; (2) disediakan injuk untuk menepelkan

telur; (3) setelah proses pemijahan selesai, ijuk dipindah ke kolam

penetasan.

- Cara cimindi: (1) luas kolam pemijahan 25-30 meter persegi, dasar

kolam sedikit berlumpur, kolam dikeringkan lalu diisi air pada pagi hari,

induk dimasukan pada sore hari; kolam pemijahan merupakan kolam

penetasan; (2) disediakan injuk untuk menepelkan telur, ijuk dijepit

bambu dan diletakkan dipojok kolam dan dibatasi pematang antara dari

tanah; (3) setelah proses pemijahan selesai induk dipindahkan ke

kolam lain; (4) tujuh hari setelah pemijahan ijuk ini dibuka kemudian

sekitar 2-3 minggu setelah itu dapat dipanen benih-benih ikan.

- Cara rancapaku: (1) luas kolam pemijahan 25-30 meter persegi, dasar

kolam sedikit berlumpur, kolam dikeringkan lalu diisi air pada pagi hari,

induk dimasukan pada sore hari; kolam pemijahan merupakan kolam

penetasan, batas pematang antara terbuat dari batu; (2) disediakan

rumput kering untuk menepelkan telur, rumput disebar merata di

seluruh permukaan air kolam dan dibatasi pematang antara dari tanah;

(3) setelah proses pemijahan selesai induk tetap di kolam pemijahan.;

(4) setelah benih ikan kuat maka akan berpindah tempat melalui sela

bebatuan, setelah 3 minggu maka benih dapat dipanen.

- Cara sumatera: (1) luas kolam pemijahan 5 meter persegi, dasar kolam

sedikit berlumpur, kolam dikeringkan lalu diisi air pada pagi hari, induk

dimasukan pada sore hari; kolam pemijahan merupakan kolam

penetasan; (2) disediakan injuk untuk menepelkan telur, ijuk ditebar di

permukaan air; (3) setelah proses pemijahan selesai induk dipindahkan

ke kolam lain; (4) setelah benih berumur 5 hari lalu pindahkan ke kolam

pendederan.

- Cara dubish: (1) luas kolam pemijahan 25-50 meter persegi, dibuat parit

keliling dengan lebar 60 cm dalam 35 cm, kolam dikeringkan lalu diisi

air pada pagi hari, induk dimasukan pada sore hari; kolam pemijahan

merupakan kolam penetasan; (2) sebagai media penempel telur

digunakan tanaman hidup seperti Cynodon dactylon setinggi 40 cm; (3)

setelah proses pemijahan selesai induk dipindahkan ke kolam lain; (4)

setelah benih berumur 5 hari lalu pindahkan ke kolam pendederan.

- Cara hofer: (1) sama seperti cara dubish hanya tidak ada parit dan

tanaman Cynodon dactylon dipasang di depan pintu pemasukan air.

b. Sistim kawin suntik

Pada sisitim ini induk baik jantan maupun betina yang matang bertelur

dirangsang untuk memijah setelah penyuntikan ekstrak kelenjar hyphofise

ke dalam tubuh ikan. Kelenjar hyphofise diperoleh dari kepala ikan donor

(berada dilekukan tulang tengkorak di bawah otak besar). Setelah

suntikan dilakukan dua kali, dalam tempo 6 jam induk akan terangsang

TTG BUDIDAYA PERIKANAN

melakukan pemijahan. Sistim ini memerlukan biaya yang tinggi, sarana

yang lengkap dan perawatan yang intensif.

3) Pembenihan/Pemijahan

Hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pemijahan ikan mas:

a. Dasar kolam tidak berlumpur, tidak bercadas.

b. Air tidak terlalu keruh; kadar oksigen dalam air cukup; debit air cukup; dan

suhu berkisar 25 derajat C.

c. Diperlukan bahan penempel telur seperti ijuk atau tanaman air.

d. Jumlah induk yang disebar tergantung dari luas kolam, sebagai patokan

seekor induk berat 1 kg memerlukan kolam seluas 5 meter persegi.

e. Pemberian makanan dengan kandungan protein 25%. Untuk pellet

diberikan secara teratur 2 kali sehari (pagi dan sore hari) dengan takaran

2-4% dari jumlah berat induk ikan.

4) Pemeliharaan Bibit/Pendederan

Pendederan atau pemeliharaan anak ikan mas dilakukan setelah telur-telur

hasil pemijahan menetas. Kegiatan ini dilakukan pada kolam pendederan

(luas 200-500 meter persegi) yang sudah siap menerima anak ikan dimana

kolam tersebut dikeringkan terlebih dahulu serta dibersihkan dari ikan-ikan

liar. Kolam diberi kapur dan dipupuk sesuai ketentuan. Begitu pula dengan

pemberian pakan untuk bibit diseuaikan dengan ketentuan.

Pendederan ikan mas dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu:

a. Tahap I: umur benih yang disebar sekitar 5-7 hari(ukuran1-1,5 cm); jumlah

benih yang disebar=100-200 ekor/meter persegi; lama pemeliharaan 1

bulan; ukuran benih menjadi 2-3 cm.

b. Tahap II: umur benih setelah tahap I selesai; jumlah benih yang

disebar=50-75 ekor/meter persegi; lama pemeliharaan 1 bulan; ukuran

benih menjadi 3-5 cm.

c. Tahap III: umur benih setelah tahap II selesai; jumlah benih yang

disebar=25-50 ekor/meter persegi; lama pemeliharaan 1 bulan; ukuran

benih menjadi 5-8 cm; perlu penambahan makanan berupa dedak halus

3-5% dari jumlah bobot benih.

d. Tahap IV: umur benih setelah tahap III selesai; jumlah benih yang

disebar=3-5 ekor/meter persegi; lama pemeliharaan 1 bulan; ukuran benih

menjadi 8-12 cm; perlu penambahan makanan berupa dedak halus 3-5%

dari jumlah bobot benih.

5) Perlakuan dan Perawatan Bibit

Apabila benih belum mencapai ukuran 100 gram, maka benih diberi pakan

pelet 2 mm sebanyak 3 kali bobot total benih yang diberikan 4 kali sehari

selama 3 minggu.

TTG BUDIDAYA PERIKANAN

6.3. Pemeliharaan Pembesaran

Pemeliharaan pembesaran dapat dilakukan secara polikultur maupun

monokultur.

a) Polikultur

1. ikan mas 50%, ikan tawes 20%, dan mujair 30%, atau

2. ikan mas 50%, ikan gurame 20% dan ikan mujair 30%.

b) Monokultur

Pemeliharaan sistem ini merupakan pemeliharaan terbaik dibandingkan

dengan polikultur dan pada sistem ini dilakukan pemisahan antara induk

jantan dan betina.

1) Pemupukan

Pemupukan dengan kotoran kandang (ayam) sebanyak 250-500 gram/m2,

TSP 10 gram/m2, Urea 10 gram/m2, kapur 25-100 gram/m2. Setelah itu kolam

diisi air 39-40 cm. Biarkan 5-7 hari. Dua hari setelah pengisian air, kolam

disemprot dengan insektisida organophosphat seperti Sumithion 60 EC,

Basudin 60 EC dengan dosis 2-4 ppm. Tujuannya untuk memberantas

serangga dan udang-udangan yang memangsa rotifera. Setelah 7 hari

kemudian, air ditinggikan sekitar 60 cm. Padat penebaran ikan tergantung

pemeliharaannya. Jika hanya mengandalkan pakan alami dan dedak, maka

padat penebaran adalah 100-200 ekor/m2, sedangkan bila diberi pakan

pellet, maka penebaran adalah 300-400 ekor/m2 (benih lepas hapa).

Penebaran dilakukan pada pagi/sore hari saat suhu rendah.

2) Pemberian Pakan

Dalam pembenihan secara intensif biasanya diutamakan pemberian pakan

buatan. Pakan yang berkualitas baik mengandung zat-zat makanan yang

cukup, yaitu protein yang mengandung asam amino esensial, karbohidrat,

lemak, vitamin dan mineral. Perawatan larva dalam hapa sekitar 4-5 hari.

Setelah larva tidak menempel pada kakaban (3-4 hari kemudian) kakaban

diangkat dan dibersihkan. Pemberian pakan untuk larva, 1 butir kuning telur

rebus untuk 100.000 ekor/hari. Caranya kuning telur dibuat suspensi (1/4 liter

air untuk 1 butir), kuning telur diremas dalam kain kemudian diberikan pada

benih, perawatan 5-7 hari.

3) Pemeliharaan Kolam/Tambak

Dalam hal pemeliharaan ikan mas yang tidak boleh terabaikan adalah

menjaga kondisi perairan agar kualitas air cukup stabil dan bersih serta tidak

tercemari/teracuni oleh zat beracun.

7. HAMA DAN PENYAKIT

7.1. Hama

1) Bebeasan (Notonecta)

Berbahaya bagi benih karena sengatannya. Pengendalian: menuangkan

minyak tanah ke permukaan air 500 cc/100 meter persegi.

2) Ucrit (Larva cybister)

Menjepit badan ikan dengan taringnya hingga robek. Pengendalian: sulit

diberantas; hindari bahan organik menumpuk di sekitar kolam.

3) Kodok

Makan telur telur ikan. Pengendalian: sering membuang telur yang

mengapung; menagkap dan membuang hidup-hidup.

4) Ular

Menyerang benih dan ikan kecil. Pengendalian: lakukan penangkapan;

pemagaran kolam.

5) Lingsang

Memakan ikan pada malam hari. Pengendalian:pasang jebakan berumpun.

6) Burung

Memakan benih yang berwarna menyala seperti merah, kuning.

Pengendalian: diberi penghalang bambu agar supaya sulit menerkam; diberi

rumbai-rumbai atau tali penghalang.

7) Ikan gabus

Memangsa ikan kecil. Pengendalian:pintu masukan air diberi saringan atau

dibuat bak filter.

8) Belut dan kepiting

Pengendalian: lakukan penangkapan.

7.2. Penyakit

1) Bintik merah (White spot)

Gejala: pada bagian tubuh (kepala, insang, sirip) tampak bintik-bintik putih,

pada infeksi berat terlihat jelas lapisan putih, menggosok-gosokkan

badannya pada benda yang ada disekitarnya dan berenang sangat lemah

serta sering muncul di permukaan air. Pengendalian: direndam dalam

larutan Methylene blue 1% (1 gram dalam 100 cc air) larutan ini diambil 2-4

cc dicampur 4 liter air selama 24 jam dan Direndam dalam garam dapur

NaCl selama 10 menit, dosis 1-3 gram/100 cc air.

TTG BUDIDAYA PERIKANAN

2) Bengkak insang dan badan ( Myxosporesis)

Gejala: tutup insang selalu terbuka oleh bintik kemerahan, bagian punggung

terjadi pendarahan. Pengendalian; pengeringan kolam secara total, ditabur

kapur tohon 200 gram/m2, biarkan selama 1-2 minggu.

3) Cacing insang, sirip, kulit (Dactypogyrus dan girodactylogyrus)

Gejala: ikan tampak kurus, sisik kusam, sirip ekor kadang-kadang rontok,

ikan menggosok-gosokkan badannya pada benda keras disekitarnya, terjadi

pendarahan dan menebal pada insang. Pengendalian: (1) direndan dalam

larutan formalin 250 gram/m3 selama 15 menit dan direndam dalam

Methylene blue 3 gram/m3 selama 24 jam; (2) hindari penebaran ikan yang

berlebihan.

4) Kutu ikan (argulosis)

Gejala: benih dan induk menjadi kurus, karena dihisap darahnya. Bagian

kulit, sirip dan insang terlihat jelas adanya bercak merah (hemorrtage).

Pengendalian: (1) ikan yang terinfeksi direndan dalam garam dapur 20

gram/liter air selama 15 menit dan direndam larutan PK 10 ppm (10 ml/m3)

selama 30 menit; (2) dengan pengeringan kolam hingga retak-retak.

5) Jamur (Saprolegniasis)

Menyerang bagian kepala, tutup insang, sirip dan bagian yang lainnya.

Gejala: tubuh yang diserang tampak seperti kapas. Telur yang terserang

jamur, terlihat benang halus seperti kapas. Pengendalian: direndam dalam

larutan Malactile green oxalat (MGO) dosis 3 gram/m3 selama 30 menit; telur

yang terserang direndam dengan MGO 2-3 gram/m3 selama 1 jam.

6) Gatal (Trichodiniasis)

Menyerang benih ikan. Gejala: gerakan lamban; suka menggosok-gosokan

badan pada sisi kolam/aquarium. Pengendalian: rendam selam 15 menit

dalam larutan formalin 150-200 ppm.

7) Bakteri psedomonas flurescens

Penyakit yang sangat ganas. Gejala: pendarahan dan bobok pada kulit; sirip

ekor terkikis. Pengendalian: pemberian pakan yang dicampur

oxytetracycline 25-30 mg/kg ikan atau sulafamerazine 200mg/kg ikan selama

7 hari berturut-turut.

8) Bakteri aeromonas punctata

Penyakit yang sangat ganas. Gejala: warna badan suram, tidak cerah; kulit

kesat dan melepuh; cara bernafas mengap-mengap; kantong empedu

gembung; pendarahan dalam organ hati dan ginjal. Pengendalian:

penyuntikan chloramphenicol 10-15 mg/kg ikan atau streptomycin 80-100

mg/kg ikan; pakan dicampur terramicine 50 mg/kg ikan selama 7 hari

berturut-turut.

Secara umum hal-hal yang dilakukan untuk dapat mencegah timbulnya

penyakit dan hama pada budidaya ikan mas:

1) Pengeringan dasar kolam secara teratur setiap selesai panen.

2) Pemeliharaan ikan yang benar-benar bebas penyakit.

3) Hindari penebaran ikan secara berlebihan melebihi kapasitas.

4) Sistem pemasukan air yang ideal adalah paralel, tiap kolam diberi satu

pintu pemasukan air.

5) Pemberian pakan cukup, baik kualitas maupun kuantitasnya.

6) Penanganan saat panen atau pemindahan benih hendaknya dilakukan

secara hati-hati dan benar.

7) Binatang seperti burung, siput, ikan seribu (lebistus reticulatus peters)

sebagai pembawa penyakit jangan dibiarkan masuk ke areal perkolaman.

8. PANEN

8.1. Pemanenan Benih

Sebelum dilakukan pemanenan benih ikan, terlebih dahulu dipersiapkan alatalat

tangkap dan sarana perlengkapannya. Beberapa alat tangkap dan sarana

yang disiapkan diantaranya keramba, ember biasa, ember lebar, seser halus

sebagai alat tangkap benih, jaring atau hapa sebagai penyimpanan benih

sementara, saringan yang digunakan untuk mengeluarkan air dari kolam agar

benih ikan tidak terbawa arus, dan bak-bak penampungan yang berisi air bersih

untuk penyimpanan benih hasil panen.

Panen benih ikan dimulai pagi-pagi, yaitu antara jam 04.00–05.00 pagi dan

sebaiknya berakhir tidak lebih dari jam 09.00 pagi. Hal ini dimaksudkan untuk

menghindari terik matahari yang dapat mengganggu benih ikan kesehatan

tersebut. Pemanenan dilakukan mula-mula dengan menyurutkan air kolam

pendederan sekitar pkul 04.00 atau 05.00 pagi secara perlahan-lahan agar ikan

tidak stres akibat tekanan air yang berubah secara mendadak. Setelah air surut

benih mulai ditangkap dengan seser halus atau jaring dan ditampung dalam

ember atau keramba.

Benih dapat dipanen setelah dipelihara selama 21 hari. Panenan yang dapat

diperoleh dapat mencapai 70-80% dengan ukuran benih antara 8-12 cm.

8.2. Cara Perhitungan Benih

Untuk mengetahui benih ikan hasil panenan yang disimpan dalam bak

penyimpanan maka sebelum dijual, terlebih dahulu dihitung jumlahnya. Cara

menghitung benih umumnya dengan memakai takaran, yaitu dengan

menggunakan sendok untuk larva dan kebul, cawan untuk menghitung putihan,

dan dihitung per ekor untuk benih ukuran glondongan. Penghitungan benih

biasanya dengan cara:

a) Penghitungan dengan sendok.

b) Penghitungan dengan mangkok.

8.3. Pembersihan

Pada umumnya, dasar kolam pendederan sudah dirancang miring dan ada

saluran di tengah kolam, selain itu pada dasar kolam tersebut ada bagian yang

lebih dalam dengan ukuran 1-2 meter persegi sehingga ketika air menyurut,

maka benih ikan akan mengumpul di bagian kolam yang dalam tersebut. Benih

ikan lalu ditangkap sampai habis dan tidak ada yang ketinggalan dalam kolam.

Benih ikan tersebut semuanya disimpan dalam bak-bak penampungan yang

telah disiapkan.

8.4. Pemanenan Hasil Pembesaran

Untuk menangkap/memanen ikan hasil pembesaran umumnya dilakukan panen

total. Umur ikan mas yang dipanen berkisar antara 3-4 bulan dengan berat

berkisar antara 400-600 gram/ekor. Panen total dilakukan dengan cara

mengeringkan kolam, hingga ketinggian air tinggal 10-20 cm. Petak

pemanenan/petak penangkapan dibuat seluas 2 meter persegi di depan pintu

pengeluaran (monnik), sehingga memudahkan dalam penangkapan ikan.

Pemanenan dilakukan pagi hari saat keadaan tidak panas dengan

menggunakan waring atau scoopnet yang halus. Lakukan pemanenan

secepatnya dan hati-hati untuk menghindari lukanya ikan.

9. PASCAPANEN

Penanganan pascapanen ikan mas dapat dilakukan dengan cara penanganan

ikan hidup maupun ikan segar.

1) Penanganan ikan hidup

Adakalanya ikan konsumsi ini akan lebih mahal harganya bila dijual dalam

keadaan hidup. Hal yang perlu diperhatikan agar ikan tersebut sampai ke

konsumen dalam keadaan hidup, segar dan sehat antara lain:

a. Dalam pengangkutan gunakan air yang bersuhu rendah sekitar 20 derajat

C.

b. Waktu pengangkutan hendaknya pada pagi hari atau sore hari.

c. Jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutan tidak terlalu padat.

2) Penanganan ikan segar

Ikan segar mas merupakan produk yang cepat turun kualitasnya. Hal yang

perlu diperhatikan untuk mempertahankan kesegaran antara lain:

a. Penangkapan harus dilakukan hati-hati agar ikan-ikan tidak luka.

b. Sebelum dikemas, ikan harus dicuci agar bersih dan lendir.

c. Wadah pengangkut harus bersih dan tertutup. Untuk pengangkutan jarak

dekat (2 jam perjalanan), dapat digunakan keranjang yang dilapisi dengan

daun pisang/plastik. Untuk pengangkutan jarak jauh digunakan kotak dan

seng atau fiberglass. Kapasitas kotak maksimum 50 kg dengan tinggi

kotak maksimum 50 cm.

d. Ikan diletakkan di dalam wadah yang diberi es dengan suhu 6-7 derajat C.

Gunakan es berupa potongan kecil-kecil (es curai) dengan perbandingan

jumlah es dan ikan=1:1. Dasar kotak dilapisi es setebal 4-5 cm. Kemudian

ikan disusun di atas lapisan es ini setebal 5-10 cm, lalu disusul lapisan es

lagi dan seterusnya. Antara ikan dengan dinding kotak diberi es, demikian

juga antara ikan dengan penutup kotak.

3) Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pananganan benih adalah

sebagai berikut:

a. Benih ikan harus dipilih yang sehat yaitu bebas dari penyakit, parasit dan

tidak cacat. Setelah itu, benih ikan baru dimasukkan ke dalam kantong

plastik (sistem tertutup) atau keramba (sistem terbuka).

b. Air yang dipakai media pengangkutan harus bersih, sehat, bebas hama

dan penyakit serta bahan organik lainya. Sebagai contoh dapat digunakan

air sumur yang telah diaerasi semalam.

c. Sebelum diangkut benih ikan harus diberok dahulu selama beberapa hari.

Gunakan tempat pemberokan berupa bak yang berisi air bersih dan

dengan aerasi yang baik. Bak pemberokan dapat dibuat dengan ukuran 1

m x 1 m atau 2 m x 0,5 m. Dengan ukuran tersebut, bak pemberokan

dapat menampung benih ikan mas sejumlah 5000–6000 ekor dengan

ukuran 3-5 cm. Jumlah benih dalam pemberokan harus disesuaikan

dengan ukuran benihnya.

d. Berdasarkan lama/jarak pengiriman, sistem pengangkutan benih terbagi

menjadi dua bagian, yaitu:

- Sistem terbuka

Dilakukan untuk mengangkut benih dalam jarak dekat atau tidak

memerlukan waktu yang lama. Alat pengangkut berupa keramba.

Setiap keramba dapat diisi air bersih 15 liter dan dapat untuk

mengangkut sekitar 5000 ekor benih ukuran 3-5 cm.

- Sistem tertutup

Dilakukan untuk pengangkutan benih jarak jauh yang memerlukan

waktu lebih dari 4-5 jam, menggunakan kantong plastik. Volume media

pengangkutan terdiri dari air bersih 5 liter yang diberi buffer

Na2(hpo)4.H2O sebanyak 9 gram. Cara pengemasan benih ikan yang

diangkut dengan kantong plastik: (1) masukkan air bersih ke dalam

kantong plastik kemudian benih; (3) hilangkan udara dengan menekan

kantong plastik ke permukaan air; (3) alirkan oksigen dari tabung

dialirkan ke kantong plastik sebanyak 2/3 volume keseluruhan rongga

(air:oksigen=1:2); (4) kantong plastik lalu diikat. (5) kantong plastik

dimasukkan ke dalam dos dengan posisi membujur atau ditidurkan.

Dos yang berukuran panjang 0,50 m, lebar 0,35 m, dan tinggi 0,50 m

dapat diisi 2 buah kantong plastik.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan setelah benih sampai di tempat tujuan

adalah sebagai berikut:

- Siapkan larutan tetrasiklin 25 ppm dalam waskom (1 kapsul tertasiklin

dalam 10 liter air bersih).

- Buka kantong plastik, tambahkan air bersih yang berasal dari kolam

setempat sedikit demi sedikit agar perubahan suhu air dalam kantong

plastik terjadi perlahan-lahan.

- Pindahkan benih ikan ke waskom yang berisi larutan tetrasiklin selama 1-

2 menit.

- Masukan benih ikan ke dalam bak pemberokan. Dalam bak pemberokan

benih ikan diberi pakan secukupnya. Selain itu, dilakukan pengobatan

dengan tetrasiklin 25 ppm selama 3 hari berturut-turut. Selain tetrsikli

dapat juga digunakan obat lain seperti KMNO4 sebanyak 20 ppm atau

formalin sebanyak 4% selama 3-5 menit.

- Setelah 1 minggu dikarantina, tebar benih ikan di kolam budidaya.

10. ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA

10.1.Analisis Usaha Budidaya

Analisis budidaya ikan mas koki dengan luas lahan 70 m2 (kapasitas 1000 ekor)

selama 7 bulan pada tahun 1999 di daerah Jawa Barat.

1) Biaya produksi

a. Sewa dan pembuatan kolam Rp. 1.500.000,-

b. Benih ikan 1.000 ekor, @ Rp.100,- Rp. 100.000,-

c. Pakan

- Cacing rambut 150 kg @ Rp. 1.500,- Rp. 225.000,-

- Pelet udang 10 kg @ Rp. 9.500,- Rp. 95.000,-

- Tepung jagung 50 kg @ Rp. 1.500,- Rp. 75.000,-

- Ganti air 7 bulan x 4 x2 @ Rp. 5.000,- Rp. 140.000,-

- Tenaga kerja 28 minggu @ Rp.10.000,- Rp. 280.000,-

- Obat-oabatan Rp. 10.000,-

d. Peralatan Rp. 50.000,-

e. Lain-lain Rp. 150.000,-

Jumlah biaya produksi Rp. 2.625.000,-

2) Pendapatan

a. Panen I (2 bulan) 400 ekor @ Rp.1.000,- Rp. 400.000,-

b. Panen II (4 bulan) 250 ekor @ Rp. 3.000,- Rp. 750.000,-

c. Panen III ( 2 bulan) 250 ekor @ Rp. 10.000,- Rp. 2.500.000,-

Jumlah pendapatan Rp. 3.650.000,-

TTG BUDIDAYA PERIKANAN

3) Keuntungan dalam 7 bulan Rp. 1.025.000,-

a. Keuntungan per bulan Rp. 146.425,-

4) Parameter kelayakan usaha

B/C ratio 1,39

10.2.Gambaran Peluang Agribisnis

Dengan adanya luas perairan umum di Indonesia yang terdiri dari sungai, rawa,

danau alam dan buatan seluas hampir mendekati 13 juta ha merupakan potensi

alam yang sangat baik bagi pengembangan usaha perikanan di Indonesia.

Disamping itu banyak potensi pendukung lainnya yang dilaksanakan oleh

pemerintah dan swasta dalam hal permodalan, program penelitian dalam hal

pembenihan, penanganan penyakit dan hama dan penanganan pasca panen,

penanganan budidaya serta adanya kemudahan dalam hal periizinan import.

Walaupun permintaan di tingkal pasaran lokal akan ikan mas dan ikan air tawar

lainnya selalu mengalami pasang surut, namun dilihat dari jumlah hasil

penjualan secara rata-rata selalu mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.

Apabila pasaran lokal ikan mas mengalami kelesuan, maka akan sangat

berpengaruh terhadap harga jual baik di tingkat petani maupun di tingkat grosir

di pasar ikan. Selain itu penjualan benih ikan mas boleh dikatakan hampir tak

ada masalah, prospeknya cukup baik. Selain adanya potensi pendukung dan

faktor permintaan komoditi perikanan untuk pasaran lokal, maka sektor

perikanan merupakan salah satu peluang usaha bisnis yang cerah.

11. DAFTAR PUSTAKA

1) DAMANA, Rahman. 1990. Pembenihan Ikan Mas Secara Intensif dalam

Sinar Tani. 2 ,Juni 1990 hal. 2

2) GUNAWAN. Mengenal Cara Pemijahan Ikan Mas dalam Sinar Tani. 27

Agustus 1988 hal. 5

3) RUKMANA, Rahmat. 1991. Budidaya Ikan Mas, Untungnya Bagai Menabung

Emas dalam Sinar Tani. 13 Februari 1991 hal. 5

4) RUKMANA, Rahmat. 1992. Prospek Usaha Ikan Mas Menggiurkan Dan

Menguntungkan dalam Suara Karya. 18 Februari 1992 hal. 7

5) SANTOSO, Budi. 1993. Petunjuk praktis : Budidaya ikan mas. Yogyakarta :

Kanisius.

6) SUMANTADINATA, Komar. 1981. Pengembangbiakan ikan-ikan peliharaan

di Indonesia. Jakarta : Sastra Hudaya.

7) SUSENO, Djoko. 1999. Pengelolaan usaha pembenihan ikan mas, cet. :7.