Friday, August 13, 2010

Hitung Untung Buka Bisnis Catering

Bisnis catering adalah salah satu bisnis yang menggoda. Selain tak akan pernah kehilangan pangsa pasar, bisnis ini juga menawarkan untung yang cukup menggiurkan. Melakukan perencanaan matang sebelum menggeluti bisnis ini adalah satu keharusan. Berikut poin-poin penting dalam membangun bisnis catering seperti disampaikan Mike Rini Sutikno, perencana keuangan dari kantor Mike Rini & Associates.

Modal
Untuk bisnis catering, modal minimal adalah Rp 10 juta sampai 15 juta. Sebab, bisnis ini memerlukan waktu dan Rp 15 juta cukup untuk tiga bulan ke depan. "Modal menentukan kekuatan, tapi bukan jaminan keberhasilan suatu bisnis. Kemampuan manajerial dan mengelola yang bisa menentukan berhasil atau tidaknya," tekan Mike. Untuk mencapainya bisa dimulai dengan membuat perencanaan.

Perencanaan Pemasaran
Rencana pemasaran diawali dengan riset pasar. Di sini Anda melakukan pengamatan, merancang, meramalkan, dan memroyeksikan untung ruginya bisnis catering. Berapa peluangnya produk diserap pasar dan potensi kenaikan omzet. "Bisnis itu bukan hanya untuk balik modal, tapi untuk mendapatkan keuntungan," tekan Mike.

Anda juga harus menetapkan siapa calon konsumen yang dituju, apakah ibu-ibu pengajian, individu, karyawan perusahaan swasta, pemerintah, atau yang lain.

Kedua, teknik pemasaran. Ini adalah cara menjual, jadi dilihat siapa segmen target yang dituju. Anda main di mana? Di lingkungan sekitar, seperti penutupan pengajian, yang artinya melayani temporer atau makan siang karyawan yang berarti reguler. "Ini harus diputuskan tergantung permodalan dan kapasitas Anda melayani," ucap wanita kelahiran Jakarta, 12 Maret 1974 ini.

Ketiga, Anda juga harus merencanakan cara promosi untuk menarik konsumen. Apakah door to door, menggunakan jasa perantara, pasang iklan, atau publikasi di media dengan membuat suatu artikel.

Perencanaan Produksi
"Bisnis makanan sangat sensitif terhadap rasa, kebersihan, dan harga," aku Mike. Makanya, sebelum itu Anda harus mendesain produk catering yang akan ditawarkan. Apakah prasmanan, paket makan siang, boks, rantangan, bungkus nasi, dessert, atau yang lain. Ini bertujuan agar calon konsumen bisa membayangkan dan melihat cocok tidak jenis ini di mereka.

Perencanaan Keuangan
Ini menyangkut pembelian bahan baku, penyediaan biaya operasional, seperti gaji (honor) karyawan, harian, bulanan, atau mingguan. Biaya over head, seperti listrik, transportasi, telepon, dan promosi. Biaya proses produksi, yakni di luar bahan baku produksi tapi mendukung, seperti gas, kompor, perlengkapan masak, piring, dan lain-lain.

Saran-Saran
- Buatlah makanan yang memiliki ciri khas, sehingga orang mudah mengenalnya. Di sini Anda harus mengetahui kekuatan Anda, apakah masakan oriental, tradisional, Barat, dessert.
- Exspansi boleh dilakukan bila Anda memiliki kemampuan yang mendukung untuk itu, termasuk SDM dan modal. Harus bertahap dan waktunya ditentukan sendiri.
- Penghematan sana-sini, untuk dana minim Anda harus menggunakan aset sendiri seperti tempat dan karyawan. "Misanya rumah sendiri, sebab menyewa tempat mahal.
- Pekerja dari keluarga sendiri yang bisa ditekan honornya begitu juga dengan marketing-nya," papar Mike. (*/dari berbagai sumber)

No comments:

Post a Comment